Home » , » Pengertian dari Sistem Operasi Jaringan, Jenis-Jenis sistem operasi jaringan, Fungsi sistem operasi jaringan.

Pengertian dari Sistem Operasi Jaringan, Jenis-Jenis sistem operasi jaringan, Fungsi sistem operasi jaringan.

Posted by Komputer & Jaringan on Tuesday, February 7, 2017

Adviser : Selamet Haraidi, S.kom  
Developer : Badrul Hafidz Abdurrachman


        Saya Badrul Hafidz Abdurrachman dari SMK AL-KAAFFAH ingin menjelaskan tentang SISTEM OPERASI JARINGAN. Sebelum kita mengtahui lebih lanjut tentang sistem Operasi Jaringan, mungkin adakalanya kita mempelajari basicnya, yakni mulai dari pengertian sistem operasi jaringan, jenis-jenis sistem operasi jaringan, fungsi sistem operasi jaringan, dan masih banyak lagi..
Langsung sajaa...

*1.* Apa Pengertian Sistem Operasi Jaringan ?
                     Sistem operasi jaringan (inggrisnetwork operating system) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.

*2.* Jenis Jenis Sistem Operasi Jaringan
  1. UNIX
    • Multiuser dan multitasking operating system
    • Dibuat di Bell Laboratories awal tahun 1970an
    • Tidak user friendly
    • Dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang disimpan di komputer yang menggunakan sistem operasi LINUX
    • Trademark dari UNIX sekarang dipegang oleh the Open Group.
  2. Novell Netware
    • Dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating system
    • Dibuat oleh Novell, Inc.
    • Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun 1990-an
    • Konsep: pembagian disk space dan printer
    • Pengembangan
    1. File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan di server
    2. Caching: meng-caching file yang sedang aktif
    3. Netware Core Protocol (NTP) lebih efektif: tidak perlu ada acknewledgement untuk setiap permintaan atau data yang dikirim
    4. Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web, email, database, TCP/IP, IPX, dll.
  3. OS/2
    • 32-bit operating system yang dibuat IBM dan Microsoft, tetapi sekarang dikelola hanya oleh IBM
    • Mirip seperti windows tetapi mempuyai feature yang dimiliki oleh Linux dan Xenix
    • Pengguna akan dihentikan diakhir tahun 2006
    • IBM menggunakan Linux dan keluarga Windows
  4. Windows NT
    • Dibuat oleh Microsoft sbagai kelanjutan dari OS/2 versi mereka
    • Versi dan keluarga Windows NT:
    1. Windows NT 3.51
    2. Windows 2000 (NT 5.0)
    3. Windows 2000 Professional (workstation version)
    4. Windows 2000 Server
    5. Windows 2000 Advanced Server
    6. Windows 2000 Datacenter Server
    7. Windows Server 2003
    8. Windows XP
   *3.* Apa perbedaan antara sistem operasi jaringan dengan sistem operasi umumnya?
          1. Sistem operasi jaringan adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. 
          2.  Sisstem Operasi (Operating System) atau yang biasa disingkat OS, merupakan perangkat lunak (software) sistem yang bertugas melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar dari suatu sistem Komputer.      

  *4.*  Fungsi Sistem Operasi Jaringan
  1. Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya kesebuah jaringan
  2. Mengelola sumber daya jaringan
  3. Menyediakan layanan
  4. Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple user
  5. Mudah menambah client dan sumber daya lainnya
  6. Memonitor status dan fungsi elemen-elemen jaringan
  7. Distribusi program dan update software ke client
  8. Menggunakan kemampuan server secara efisien
  9. Menyediakan toleransi kesalahan

  *5.* Karakteristik Sistem Operasi Jaringan
  1. Pusat kendali sumber daya jaringan
  2. Akses aman kesebuah jaringan
  3. Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan
  4. Mengizinkan user terkoneksi ke jaringan lain (misal: Internet)
  5. Backup data dan memastikan data tersebut tersedia.



   

Thanks for reading & sharing Komputer & Jaringan

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment